Jakarta, 19 September 2023. BPTI selaku unit pelaksana teknis dari Pusat Prestasi Nasional, Kemendikbudristek mulai menggelar Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) jenjang pendidikan dasar (SD dan SMP) pada 18 s.d. 24 September 2023. Penyelenggaraan O2SN di jenjang dikdas ini digelar enam cabang olahraga (cabor), yaitu atletik, senam, bulu tangkis, renang, karate, dan pencak silat.
Tak kurang dari 681 pelajar SD dan SMP dari 33 provinsi yang tersebar di seluruh wilayah NKRI. Mereka akan menginap selama seminggu di beberapa lokasi penginapan di DKI Jakarta. Pelaksanaan enam cabor itu sendiri dilaksanakan di luar penginapan dan di dalam penginapan. Empat cabor yang dilaksanakan di luar penginapan adalah: atletik di PPOP Ragunan, Grand Sport Centre Kuningan untuk bulu tangkis, Kolam Renang Bulungan untuk renang, dan GOR Senam DKI untuk cabor senam. Dua sisanya dilaksanakan di tempat atlet menginap.
Kesiapan para peserta O2SN 2023 jenjang dikdas kali ini sudah diperlihatkan saat mereka tiba lokasi kedatangan. Mereka senang O2SN 2023 dilaksanakan secara luring, bisa menambah pengalaman, menambah teman, dan bisa jalan-jalan di Jakarta.



Para peserta dengan sangat percaya diri menyampaikan target mereka untuk jadi pemenang. “Tentu ingin jadi yang terbaik. Saya sudah latihan sejak kelas 2 SD dan senang pencak silat karena sudah hobi. Saya senang sudah tidak ada lagi pandemi,” ujar Aisila, siswa SDN Rawa Lengkong, Banten yang akan bertanding di cabor pencak silat. Menurut sang pendamping, Daris, meski persiapan dari seleksi provinsi ke jenjang nasional cukup mepet, tapi dirinya tetap optimis hasil yang baik akan didapat para peserta. “Kami arahkan anak-anak untuk latihan maksimal. Seperti Aisila yang memiliki kelebihan skill tendangan dan mental yang bagus itulah kami perkuat,” jelas Daris.
Nada optimis juga datang dari tim bulu tangkis Nusa Tenggara Barat. Menurut pelatih pendamping, Muhammad Nur dalam O2SN tidak cuma melihat faktor teknis tapi juga sangat penting menjaga mental pertandingan. “Kondisi teknis tidak menghalangi pemain kami untuk tampil bagus,” kata Muhammad Nur. Menurut pebulutangkis atas NTB, Zaki Ramadhan dirinya senang untuk tampil di ajang tingkat nasional. “Dengan digelar secara luring jadi kami bisa menambah pengalaman dan bisa jalan- jalan sekalian,” jelas Zaki.
Perenang asal Gorontalo, Fardhan Adrian Mahmud merasa sangat mantap dengan persiapan menjelang O2SN. “Persiapan saya tiga bulan latihan pagi sore. Saya agak kaget saat pandemi latihan sampai ditunda, tapi begitu kompetisi luring saya lebih giat lagi berlatih. Target saya tentu saja menjadi juara. Kalau dari Gorontalo kuncinya adalah percaya diri. Fasilitas juga cukup lengkap. Saya tahun lalu sudah kejurnas. Saya lihat teman-teman yang sudah ikut kejurnas ada di sini juga. Tiga nomor saya menurut saya lebih berpeluang di nomor 50 meter gaya punggung,” urai Fardhan.
Menurut pendamping dari Gorontalo, Amlin, saat ini persiapan para atletnya sudah normal.”Kami siap untuk bertanding, kami datang untuk juara. Tidak ada alasan untuk takut,” tukas Amlin. Sementara wakil dari Papua Tengah mengatakan meski banyak kendala sebagai provinsi baru, dimana atlet mereka masih belum banyak dan fasilitas masih terbatas, tapi tidak mau menyerah begitu saja. “Jangan sampai kekurangan jadi kelemahan. Justru memicu kami untuk terus berprestasi,” pungkas pendamping, Nicholas Masoka. (disunting oleh YP)