Semua Atlet Berkebutuhan Khusus Adalah Juara

Jakarta, 15 September 2023. Perjuangan atlet muda berkebuhan khusus di Olimpiade Olahraga Siswa Nasional Peserta Didik Berkebutuhan Khusus (O2SN PDBK) patut menjadi sebuah pengalaman yang tidak terlupakan. Kemenangan dan kekalahan menjadi sebuah pelajaran yang berharga bagi para atlet muda di O2SN tahun ini.

Seluruh peserta O2SN PDBK hadir dalam acara Penguatan Karakter Talenta Olahraga pada Jumat (15/9). Hadir sebagai pembicara Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Kemendikbudristek, Asep Sukmayadi dan Dewangga Kanahaya Iskandar, atlet berkebutuhan khusus yang menginspirasi.

Kepala BPTI, Asep Sukmayadi mengatakan semua atlet O2SN PDBK adalah juara. “Terus berlatih dan tetap semangat menjadi bintang dunia. Menang atau kalah bukanlah hal yang paling utama. Justru dari pengalaman adik- adik di tingkat nasional inilah yang akan menjadi dorongan adik-adik untuk terus berjuang sehingga menginspirasi. Semua adalah juara,” kata Asep Sukmayadi di Lorin Hotel Sentul, Cibinong, Jawa Barat (15/9).

Di kesempatan yang sama, Dewangga Kanahaya Iskandar menyampaikan untuk mencapai prestasi tertinggi memer- lukan sebuah proses dan tidak instan. “Saya Latihan dari SD sampai dengan sekarang. Yang utama adalah kerja keras dan selalu semangat,” ujar atlet yang tahun ini meraih medali perunggu di cabang olahraga (cabor) atletik World Summer Games di Jerman.

Rahmat Mulia dari SLBN Banda Aceh, meskipun tidak menjadi juara di cabor atletik nomor balap kursi roda, tetap merasa sangat bersyukur memperoleh pengalaman baru di O2SN PDBK. “Saya bangga bisa ikut O2SN. Seru sekali bisa ketemu teman- teman dan dapat pengalaman yang belum pernah saya temukan. Ini pertama kalinya saya pergi ke tingkat nasional,” kata Rahmat yang bercita-cita menjadi guru.

Rahmat juga menyampaikan bahwa jangan putus asa dan selalu semangat dalam mengejar prestasi tertinggi. “Tetap berusaha menjadi yang terbaik dan menjadi anak yang berprestasi bagi Indonesia,” pesannya.

Kemudian, Robertus Agus Sulistio selaku pelatih sekaligus pendamping Fajar Dwi Ahmadi dari SKH Negeri 01 Kabupaten Tangerang, mengungkapkan rasa syukurnya atas raihan medali emas anak didiknya pada cabor bulutangkis O2SN PDBK. “Untuk meraih meraih juara tidak semudah yang kita lihat. Butuh perjuangan dari Fajar yang kami bina sejak kecil sampai sekarang umur 14 tahun,” ujarnya. “Semoga ini menjadi pengalaman Fajar untuk melangkah lebih baik kedepannya,” pungkas Robertus. (disunting oleh: YP)