Jakarta, 26 Oktober 2023. Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Pusat Prestasi Nasional, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi sukses menggelar Kompetisi Jembatan Indonesia 2023 di Universitas Muhammadiyah Yogyakarta (UMY), Daerah Istimewa Yogyakarta. Kompetisi diselenggarakan selama lima hari, 16 s.d 20 Oktober 2023. Peserta lomba pada tingkat nasional KJI 2023 berjumlah 18 tim, yang berasal dari perguruan tinggi di Indonesia. Inovasi dan kreatifitas menjadi esensi dari KJI 2023 sebagai kompetisi rancang bangun jembatan disamping pentingnya kualitas keamanan jembatan.
Kompetisi rancang bangun jembatan adalah salah satu inisiatif penting dalam pengembangan infrastruktur negara. Indonesia adalah negara kepulauan dengan ribuan pulau yang tersebar dan jembatan memiliki peran krusial dalam menghubungkan wilayah-wilayah terpencil untuk memfasilitasi pergerakan orang dan barang. Dengan pertumbuhan ekonomi yang pesat dan peningkatan mobilitas penduduk, diperlukan jembatan-jembatan yang kuat, aman, dan efisien untuk mendukung perkembangan bangsa.
“Mengingat jembatan memiliki peran vital di Indonesia sebagai negara kepulauan yang memerlukan konektivitas. Inipun menjadi salah satu kunci, bagaimana infrastruktur dapat membangun pertumbuhan ekonomi,” ujar Staf Ahli Menteri Bidang Manajemen Talenta Kemendikbudristek, Tatang Muttaqin yang hadir di acara pembukaan KJI 2023
Kompetisi rancang bangun jembatan di Indonesia terkait erat dengan kebutuhan akan inovasi desain. Negara ini telah melihat perkembangan signifikan dalam teknologi dan teknik konstruksi, dan kompetisi semacam ini memberi peluang kepada mahasiswa untuk menciptakan solusi-solusi baru yang lebih efisien, berkelanjutan, dan hemat biaya.
Selain itu, kompetisi ini juga menjadi platform bagi para pemuda dan mahasiswa yang berminat dalam bidang rekayasa sipil dan arsitektur. Dengan berpartisipasi dalam kompetisi rancang bangun jembatan, mereka dapat mengaplikasikan pengetahuan teoritis mereka ke dalam pengalaman praktis yang berharga, memungkinkan mereka untuk berkembang sebagai calon-calon pemimpin di industri infrastruktur di masa depan.
KJI 2023 sekaligus menjadi bukti bahwa bonus demografi tidak hanya untuk dielu-elukan saja namun harus dimanfaatkan. “Bonus demografi yang terjadi di Indonesia harus diisi oleh tenaga muda yang memiliki kapasitas, sehingga mereka dapat ikut berpartisipasi dalam kemajuan di masa depan dan tidak hanya menjadi penonton,” ucap Rektor UMY, Gunawan Budiyanto saat memberikan sambutan di acara pembukaan KJI 2023.
Kompetisi inipun bukan hanya tentang menciptakan desain terbaik, tetapi juga tentang memastikan bahwa jembatan-jembatan Indonesia dapat terus menjadi simbol kemajuan dan kualitas dalam konstruksi infrastruktur.
Kategori lomba yang diikuti oleh 18 tim dari perguruan tinggi adalah kategori Model Rangka Baja dan Model Pelengkung. Kategori Model Rangka Baja diikuti oleh 8 tim yakni Gozyandru (Universitas Jember), Niskala (Universitas Muhammadiyah Malang), BS Anagata (Universitas Negeri Yogyakarta), Limbung BJ II (Politeknik Negeri Ujung Pandang), Abichandra (Universitas Muhammadiyah Yogyakarta), Abinaya (Universitas Brawijaya), Reg Pontem (Institut Teknologi Sepuluh Nopember), dan Tim KJ-XX (Politeknik Negeri Jakarta).
Sementara kategori Model Pelengkung diikuti oleh 10 tim yakni Tim Phoenix (Universitas Muhammadiyah Malang), Tim Vichitra (Institut Teknologi Bandung), Batavia Team (Universitas Negeri Jakarta), KJ-30 (Politeknik Negeri Jakarta), Tri Dirandra (Institut Teknologi Nasional Malang), Pioners Team (Politeknik Negeri Ujung Pandang), Gardapati (Universitas Gadjah Mada), Jirnodhara (Universitas Udayana), Endeavour (Universitas Hasanuddin), dan Doa Ibu (Universitas Negeri Malang).