Jakarta, 17 September 2023. Telah dilaksanakan penguatan karakter bagi para peserta Olimpiade Olahraga Siswa Nasional (O2SN) SMA dan SMK oleh tiga pembicara, yaitu Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Asep Sukmayadi, juara Asean Games 2018, Hanifan -cabor pencak silat- dan Renata -cabor karate-, dan jebolan O2SN.
Setelah berkompetisi selama sepekan untuk memperebutkan tempat terbaik, peserta O2SN SMA dan SMK, hadir dalam acara Penguatan Karakter Talenta Olahraga pada Jumat, 15 September 2023. Tampil sebagai pembicara Kepala Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI), Kemendikbudristek, Asep Sukmayadi, juara Asian Games 2018 Hanifan dan Renata, karateka jebolan O2SN.
Pada kesempatan tersebut, Kepala BPTI, Asep Sukmayadi mengatakan semua atlet O2SN 2023 adalah siswa yang sangat beruntung karena berlaga di kompetisi yang berada dalam peralihan dari daring ke luring.
“Terima kasih sudah datang ke sini dan pergunakanlah kesempatan untuk berkenalan dengan teman dari daerah lain. Kalian beruntung bisa saling tatap muka bayangkan dengan Renata yang harus berlomba secara online,” kata Asep Sukmayadi di hotel El Royal, Kelapa Gading, Jakarta (15/9).
Menurut Asep, para siswa harus mempergunakan waktu dengan sebaik mungkin, saling berinteraksi sebelum balik ke daerah masing-masing. “Terima kasih menjadi bagian energi positif di acara ini. Terima kasih telah menyisihkan waktu dan berlatih sampai sejauh ini sampai punya punya prestasi di O2SN,” lanjut Asep.
Pada kesempatan yang sama, juara Asian Games 2018, Hanifan Yudani Kusumah yang juga jebolan O2SN membagikan kesan dan pesannya pada para peserta. Hanifan membagikan pengalamannya sebagai atlet kelas internasional yang viral. “Kegagalan bagi seorang atlet adalah hal biasa. Saya juga merasakan saat Sea Games Kamboja. Kalau bicara perasaan sangat menyakitkan, tapi kalau bicara logika hal itu adalah takdir yang harus dijemput. Seminggu sebelum Sea Games waktu itu saya mengalami demam berdarah,” kata Hanifan. Dalam kesempatan yang sama Hanifan memberi pengalaman bagaimana ia mempersatukan bangsa lewat pencak silat. “Seorang juara tak akan ada apa-apa tanpa attitude dan etika. Dalam pencak silat kita bisa bersilaturahmi dan berkomunikasi dengan orang lain,” jelas Hanifan.
Sementara Renata juara karate O2SN membagikan cerita saat mengikuti kompetisi secara daring. “Saya Ikut O2SN lewat virtual dan rasanya capek sekali karena video harus dibuat berulang kali. Saya pernah diremehkan tapi saya konsisten berlatih, saya buktikan bahwa ucapan orang salah,” pungkas Renata. (disunting oleh YP)